KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.Alhamdulillah banyak nikmat yang allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk allah atas segala berkat,rahmat,taufik serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan hasil laporan praktikum fisika dasar ini.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada asisten laboratorium yang telah membantu serta mengarahkan saya. dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa mmeberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langka yan lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktkum ini bebas dari kesalahan, namun selalu ada yang salah. oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang ,e,bangun agar hasil laporam praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya megucapkan banyak terimakasij, semoga hasil laporan ini bermanfaat.
Yogyakarta, 15 Maret 2017
Praktikan
Endah Setyani
TARA
KALOR LISTRIK
A.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
Memperagakan adanya hubungan energy listrik dan
energy panas
2.
Menentukan angkakesetaraan antara joule dan
kalori.
B.
DASAR TEORI
Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian akan
menghasilkan panas. Pada peralatan-peralatan yang menggunakan arus listrik
sebagai sumber energinya, apabila diaktifkan dalam jangka waktu tertentu, maka
akan menimbulkan panas pada bagian rangkaian listrik yang merupakan tempat/
pusat aktifitas arus listrik. (jati,2007: 275- 276).
Hokum kekekalan energy menyatakan bahwa energy tidak
dapat dimusnahkan dan diciptakan, melainkan hanya dapat diubah dari suatu
bentuk energy ke bentuk energy lainnya. Missal pada peristiwa gesekan energy
mekanik. Demikian pula energy listrik dapat diubah menjadi panas atau
sebaliknya. Sehingga, dikenal dengan kesetaraan antara panas dengan energy
mekanik / listrik. Kesetaraan panas – energy mekanik pertama kali diukur oleh
joule dengan mengambil energy mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam
calorimeter sehingga air menjadi panas. Energy listrik dapat diubah menjadi
panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang
tercelup dalam air yang berada dalam calorimeter. Energy listrik yang hilang
dalam kawat tahanan besarnya adalah hasil kalitegangan listrik (volt) dengan
arus listrik (ampere) dan lama aliran listrik (sekon). (ishaq.2007:244).
Kalor didefinisikan sebagaienergi panas yang dimilki
oleh suatu zat. Secara umum, untuk mendeteksi adanya kalor yang dimilki oleh
suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya rendah,
maka kalor yang dikandung oleh benda sedikit. Begitu jugasebaliknya. Besar
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor,
yaitu massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu. (ishaq.2007:238 – 240)
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energy
listrik yang akan diberikan panas terhadap panas yang dihasilkan. Teori yan
melandasi kalor listrik adalah hokum joule dan aza black. Kesetaraan panas –
energy mekanik pertama kali diukur oleh joule dengan mengambil energy mekanik
benda jatuh untuk mengaduk air dalam calorimeter, sehingga air menjadi panas.
Energy listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah
W=
V.i.t
Dimana: W = energy (joule)
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
t= waktu (sekon)
energy ini merupakan energy mekanik yang hilang dari
electron yang bergerak dari ujung kawat berpotensial rendah ke potensial
tinggi. Jika tidak ada panas yang keluar dari calorimeter, maka panas yang
timbul:
H=
(M+Na). (ta – tm )
Dimana: M= m air. C air
Na = nilai air calorimeter (kal/g c)
Ta = suhu akhir iar
Tm= suhu mula-mula air
Karena panas jens ai praktis konstan meliputi jangkauan
temperature yang lebar. Karena panas jenis sebuah benda dapat diukur dengan
menempatkan. Maka, massa dalam bejana iar dan temperaturnya diketahui dan
dengan mengukur keseimbangan akhir. Jika seluruh system terisolasi, maka panas
yang keluar sama dengan yang masuk ke air dan wadahnya. ( suharyanto,1982: 83 –
84).
Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
perubahan suhu (temperature). Istilah thermometer berasal dari Bahasa latn
thermos yang artinya panas, dan meter yang artinya untuk mengukur. Prinsip kerja
thermometer ada bermacam – macam yang paling umum digunakan adalah thermometer
air raksa (akbar,2010).
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik
dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet)
dengan elemen listrik dalam penelitian sumber listrik arus searah. Amperemeter
biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat
penghantar (akbar,2010).
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda
potensial listrik. Voltmeter disusun secara parallel, sejajar dengan sumber
tegangan. Cara menggunakan voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber
tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi kutub positif harus dihubungkan
ke terminal positif voltmeter dan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial
lebih rendah. Biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan
seperti: baterai, aki, dan elemen volta (akbar,2010).
C.
ALAT DAN BAHAN:
1.
Kulkas (pendingin).
2.
Thermometer
3.
Voltmeter
4.
Amperemeter
5.
Calorimeter
6.
Kabel jumper
7.
Air
8.
Stopwatch.
D.
PROSEDUR KERJA.
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Membuat rangkaian seperti pada gambar.
3.
Menimbang kalormeter kosong + pengaduk, lalu
mencatat masssa nya pada laporan sementara.
4.
Menimbang 110 gr air lalu memasukkannya kedalam
calorimeter.
5.
Mendinginkan calorimeter (yang berisi air)
sampai suhu beberapa derajat dibawah suhu kamar.
6.
Menghubungkan calorimeter dengan rangkaian, lalu
mencatat suhu awalnya dan menyambngkan rangkaian tsb kesumber.
7.
Menyalakan rangkaian serta mengaduk calorimeter
secara kontinyu.
8.
Mengamatinya dan mencatat arus,tegangan,suhu
akhir setiap 2 menit. Dan melakukannya sebanyak 3 kali untuk air yang sama.
9.
Mengulangi langkah ke 4 – 8 dengan massa air
yang berbeda.
E.
HASIL PERCOBAAN
NO.
|
Massa calorimeter + pengaduk (gr)
|
Massa air (gr)
|
Suhu mula-mula (tm)
|
Suhu akhir (ta)
|
Arus setiap 2 menit (A)
|
Tegangan tiap 2 menit (V)
|
1
|
71.8
|
110
|
20
|
22
|
0.8
|
5
|
2
|
71.8
|
110
|
20
|
22
|
0.8
|
5
|
3
|
71.8
|
110
|
20
|
22
|
0.8
|
5
|
4
|
71.8
|
120
|
20
|
22
|
0.8
|
5.5
|
5
|
71.8
|
120
|
20
|
22
|
0.8
|
5.5
|
6
|
71.8
|
120
|
20
|
22
|
0.8
|
5.5
|
F.
ANALISIS DATA
G.
PEMBAHASAN
Kalor adalah
energy yang terjadi dari suatu zat yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu rendah ketika benda tersebut saling bersentuhan. Sedangkan tara kalor
listrik adalah perbandingan antara energy listrik dengan energy kalor yang
dihasilkan. Untuk mencari tara kalor listrik adalah
a = Q/W
dimana Q itu
sendiri adalah jumlah energy kalor dengan satuan kalori. Namun, W itu sndr
adalah energy listrik dengan satuan joule. Sehingga, dari rumus diatas
diperoleh satuan tara kalor listrik adalah kalori / joule.
Teori yang
melandasi tara kalor listrik adalah hokum joule dan asas black. Hukum jole
berbunyi : “pembentukan panas per satuan waktu berbanding langsung dengan kuat
arus”. Sedangkan asas black berbunyi :” pada pencampuran dua zat, banyaknya
kalor yang dilepas sama dengan banyaknya kalor yang diterima”.
Dalam percobaaan
ini, kita mengambil data sebanyak 6 kali dengan massa air yang berbeda, yaitu
110 gr dan 120 gr. Adapun variable bebas yang kita gunakan adalah beda
tegangan, suhu dan kuat arus listrik. Kemudia variable kontrolnya adalah massa
calorimeter + pengaduk, serta massa air. Lalu, variable terikatnya adalah
waktu. Setiap massa air yang kita pakai, kita mengambil data kuat arus, beda
potensial serta suhunya sebanyak 3 kali. Adapun untuk massa calorimeter dan
pengaduknya sebesar 71.8 gr. Dalam percobaan ini, selama proses waktu berjalan,
kita terus mengaduk calorimeter agar panas nya merata tidak dibagian kawat
tahanan saja. Untuk waktu yang kita gunakan sebanyak 2 menit.
Dalam percobaan
kali ini, prinsip kerjanya adalah menghubungkan calorimeter dengan sumber
tegangan. Seperti yang kita ketahui bahwa calorimeter adalah alat untuk
menentukan kalor. Dari sumber tegangan yang dihbungkan dengan calorimeter
berisi yang berkawat tahanan akan timbul arus listrik. Sehingga, dari perubahan
ini akan timbul energy listrik yang dilepaskan kedalam calorimeter dan terjadi
perubahan energy panas / kalor kedalam calorimeter.
Berdasarkan hasil
percobaan yang kita dapatkan, setiap massa air (110 gr dan 120 gr) memiliki
kesamaan suhu air mula2 yaitu 20◦C. kemudian juga memiliki kesamaan suhu air
akhir yaitu 22 C. dan memiliki kuat arus yang sama juga yaitu 0.8 A. lalu,
memilki tegangan yang berbeda. Untu massa air 110 gr, menghasilkan beda
tegangan 5 volt untuk percobaan 1,2,3. Dan untuk air bermasa 120 gr, menghasilkan
beda tegangan 5.5 volt untk percobaan 1,2,3.
Dengan
menggunakan metode interpolasi, diperoleh kalor jenis calorimeter sebesar
0,224079 kal/grC. Dan kalor jenis pengaduk sebesar 0,108551 kal/grC. Lalu,
menurut hasil percobaan, karena suhu mula2 air pada air bermassa 110 gr dan 120
gr sama, maka kedua masa tersebut memiliki perubahan suhu yan sama juga yaitu 2
C.
Kemudian untuk
nilai kalor air bermasa 110 gr, memiliki nilai kalor (Q) yang sama pada
percobaan 1,2,3 yaitu sebesar 244,7146 kalori. Nilai kalor sama dikarenakan
adanya perubahan suhu, kalr jenis calorimeter+pengaduk sama pada percobaan
1,2,3. Sehingga, Q rata2 +- delta Q
adalah 244,7146 +- 0 kalori.
Kemudian untuk
massa air 120 gr pada percobaan 1,2,3 menghasilkan nilai kalor yang sama yaitu
sebesar 264,7146 kalori. Sehingga, Q rata-rata +- delta Q adalah (264,7146 +-
0) kalori.
Perubahan arus
menjadi kalor ini akan menimbulkan energy listrik yang besarnya dapat diperoleh
dengn persamaan W= V.i.t. berdasarkan analisis perhitungan yang kita dapatkan,
untuk maas air 110 gr pada percobaan 1,2,3 diperoleh hasil yang sama, yaitu 480
joule. Hal ini dikarenakan pada percobaan 1,2,3 nilai kuat arus dan beda
tegangan serta waktunya sama. Sehingga, W rata2 +- delta W adalah (480+-0)
joule.
Namun, untuk air
bermassa 120 gr pada percobaan 1,2,3 diperoleh hasil yang sama juga yaitu 528
joule. Hal ini dikarenakan pada percobaan 1,2,3 memiliki beda potensial, kuat
arus serta waktu yang sama. Sehingga, W rata2 +- delta W adalah (528+-0) joule.
Kemudia, inti
dari praktikum iniadalah menentukan nilai tara kalor listrik. Untuk massa air
110 gr memiliki tara kalor listrik sebesar 0,509822 kalori/joule. Dan untuk
massaair 120 gr diperoleh hasil tara kalor listrik sebesar 0,5013534 kalori/
joule.
Dalam praktikum
ini, salah satu tujuannya yaitu untuk menentukan angka kesetaraan antara kalori
dengan joule. Agar nilai kalori dan joule setara, kita harus merubah W yang
asal mulanya joule menjadi kalori.
Pada massa air
110 gr, diperoleh W nya sebesar 480 joule. Sehingga kita ubah ke kalori yang
mana 1 kalori = 4,186 joule. Sehinga, besar W nya adalah 480 joule / 4,186
joule = 114,67 kalori. Namun, nilai Q pada air bermassa 110 gr sebesar 264,7146
kalori. Sehingga, antara kalori dengan joule tidak setara.
Begitu juga dengan
air bermassa 120 gr, diperoleh W nya sebesar 528 joule. Agar antara joule dan
kalori setara maka kita harus merubah W menjadi kalori. Seingga diperoleh W=528
joule/ 4,168 joule = 114,67 kalori. Namun, nilai Q pada air bermassa 120 gr
adalah 264,7146 kalori. Sehingga antara W dengan Q tidak setara.
Menurut teori
yang ada, besarnya tara kalor listrik adalah 4,186 joule/kalori. Namun, pada
percobaan kita nilai tara kalor listrik berbeda atau tidak sesuai dengan teori
yang ada. Perbedaan ini dikarenakan bbrpa penyebab yaitu:
a.
Ketidaktelitian dari alat ukur untuk menimbang
calorimeter,pengaduk dan air yang sulit dikalibrasi akan berpengaruh pada hasil
pengukuran.
b.
Perngaruh dari perlakuan yang serig dan terlalu
cepat, kemungkinan dari efek pengadukan itu sendiri akan timbul panas,sehinga
mempengaruhi hasil.
c.
Pembulatan angka pada hasil analisis akan
berpengaruh pada hasil akhir.
d.
Ketidaktelitian dalam membaca thermometer.
H.
KESIMPULAN.
1.
Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian
akan menghasilkan panas dalam jangka waktu tertentu.
2.
Hokum kekekalan energy menyatakan bahwa energy
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Tapi, bias diubah dari suatu bentuk ke
bentuk yang lain.
3.
Teori yang melandasi tara kalor listrik adalah
hokum joule dan asas black.
4.
Menurut teori
yang ada, besarnya tara kalor listrik adalah 4,186 joule/kalori. Namun hasil
percobaan kita tidak sesuai dg teori. Kedua massa air yang kita gunakan
memiliki tara kalor dibawah tara kalor teori.
I.
DAFTAR PUSTAKA.
1.
Labdasar.unand.ac.id/files/modul-fisika/L4_tarakalorlistrik.pdf.
diakses pada tanggal 24 maret 2017 pukul 17.07 wib.
2.
Eprints.uny.ac.id/11695/1/12.tarakalorlistrik(suharnoL,dkk).pdf.
diakses pada tanggal 25 msret 2017 pukul 13.05 WIB.
apakah boleh minta daftar pustaka nya yang dari buku nya?
BalasHapus